Ketika Anda sudah siap untuk mengimplementasi sistem LMS untuk kampus, selanjutnya Anda perlu memusatkan perhatian Anda untuk mempersiapkan tenaga pendidik untuk mulai menggunakan sistem LMS atau administrasi. Untuk kepentingan administrasi ini Anda harus mempercayakan pada sejumlah tenaga pendidik untuk bisa mengakses halaman administrator ini. Di mana, administrator ini memiliki kewenangan untuk melakukan beberapa hal berikut ini:
1. Mengawasi
Administrator memiliki kewenangan untuk mengawasi kinerja dari LMS, kinerja pengajar atau bahkan untuk mengawasi keamanan sistem jika sistem dibuat oleh pihak kampus sendiri.
2. Dukungan teknis
Dukungan teknis adalah, setiap administrator harus segera melaporkan setiap adanya anomali pada sistem. Apabila ditemukan hal yang tidak wajar, maka ia harus segera melaporkan pada penyedia atau melaporkan kepada programmer internal.
3. Management konten
Administrator memiliki kewenangan untuk mengecek kembali setiap konten yang diberikan oleh pengajar. Memastikan setiap materi yang diberikan adalah yang seharusnya diterima oleh setiap pelajar.
Dalam mengelola halaman adnministrator ini, Anda dapat memilih satu orang yang memang memiliki kapabilitas untuk memegang kendali dengan baik. Tetapi, jika kampus Anda memiliki jumlah pelajar yang banyak, tentu Anda harus menambah jumlah administrator untuk sistem LMS Anda. Jika Anda mengembangkan sistem LMS secara mandiri, Anda harus memiliki tim penguji atau memiliki penasihat yang dapat melakukan pengujian secara berkala.
Dengan adanya tenaga pendidik yang memegang kendali atas administrasi sistem, ini akan lebih mudah bagi Anda untuk mengontrol setiap aktivitas pengguna baik itu siswa maupun pengajar (non-administrator). Memantau efektivitas dalam penggunaan sistem LMS dan memastikan penggunaan sistem ini dioptimalkan oleh semua yang berhubungan dengan lembaga.