Garis antara dunia digital dan dunia nyata semakin kabur. Dari posisi kita saat ini, dunia sedang meluncur menuju masa depan yang lebih hybrid. Cara kami bekerja, belajar, dan berinteraksi sekarang terjadi di berbagai platform. Pendidikan adalah salah satu bidang yang paling terpengaruh oleh transformasi ini. Hybrid learning, atau campuran, telah melonjak ke garis depan. Ini merupakan sebuah transformasi yang sudah lama dibuat namun masih sangat minim dimanfaatkan, yang kemudian adopsi dipercepat oleh pandemi global yang terjadi baru-baru ini. Sekarang penggunaan teknologi untuk pendidikan telah mengalami kenaikan lebih dari sebelumnya. Meskipun demikian, kita tetap membutuhkan sistem dan solusi pendidikan yang berkelanjutan, yang memungkinkan kolaborasi dan komunikasi sebelum, selama, dan setelah kelas berlangsung. Lalu, bagaimana para pendidik membangun kelas hybrid?
1. Tetapkan catatan untuk pelajar dan pengajar: menetapkan tingkat harapan yang jelas untuk keterlibatan, partisipasi, penilaian, dan peran.
Apa artinya menjadi guru? Apa artinya menjadi siswa? Dan seperti apa kesuksesan di kelas hybrid? Memperjelas peran setiap fasilitator dan peserta di kelas serta apa pun subjek atau tahun akademiknya merupakan hal yang sangat penting yang harus dijadikan target utama dalam pendidikan. Dengan menetapkan ekspektasi, pendidik dapat menyiapkan siswa untuk sukses di kelas hybrid.
2. Permudah pelajar untuk mengajukan pertanyaan dan mendukung rasa ingin tahu pelajar dengan mendorong keterlibatan.
Beri siswa ruang untuk mengajukan pertanyaan baik dalam lingkungan pembelajaran sinkron maupun asinkron.Buatlah obrolan yang interaktif selama sesi kelas Anda? Melakukan pembicaraan empat mata dengan pelajar untuk memastikan siswa selalu dapat menghubungi pengajar. Semua ini penting untuk dilakukan agar dapat meningkatkan pengetahuan pelajar dari waktu yang Anda berikan untuk mendengarkan pertanyaan pelajar tersebut.
3. Gunakan video Anda untuk membantu membuat siswa merasa lebih nyaman
Untuk siswa yang tidak berada di ruang kelas fisik, saat Anda sebagai pendidik yang menerapkan video learning, itu membuat pengalaman lebih menarik bagi pelajar dan memberi pelajar isyarat visual untuk diikuti, dan memungkinkan siswa untuk merasa seperti berada di dalam kelas bersama Anda.
4. Integrasikan alat kolaborasi dengan sistem pengelolaan pembelajaran (LMS) Anda untuk mempermudah penjadwalan kelas online yang sinkron.
Dengan mengintegrasikan alat kolaborasi dengan LMS Anda, pengaturan dan penjadwalan kelas online atau hibrid Anda menjadi lebih sederhana, lebih jelas, dan lebih mudah diikuti! Hanya dengan mengklik tombol, siswa dapat menavigasi dari LMS ke ruang kelas virtual Anda. Dengan sinkronisasi, Anda dapat memperjelas jam ketersediaan, jam kerja, dan waktu kelas bagi siswa Anda di platform LMS seperti platform AkuBelajar.ID.
5. Rekam dan arsipkan sesi dengan pelajar sehingga siswa yang tidak dapat hadir dapat mengaksesnya nanti.
Unggah materi apa pun yang dibagikan selama kelas virtual ke ruang kelas, melalui sistem LMS. Mengetahui dengan tepat di mana menemukan sumber daya akan membuat siswa tetap terlibat dan memungkinkan mereka untuk mengambil kepemilikan atas proses pendidikan mereka tanpa mengganggu seluruh kelas.
Ilustrasi (c) Unsplash.com