Bagi pengajar muda, tentu mereka tidak asing lagi dengan dunia digital dan teknologi. Terlebih lagi bagi pengajar yang pernah belajar di luar negeri yang memiliki pertumbuhan teknologi lebih cepat daripada di Indonesia. Ketika mereka dihadapkan dengan sistem pembelajaran e-Learning, tentunya bagi mereka sudah tidak ada kendala akan hal tersebut dan kemungkinan besar sudah memiliki kompetensi yang sesuai untuk mengajarkan para pelajar dengan sistem pembelajaran daring (e-Learning).
Tetapi bagaimana dengan tenaga-tenaga pengajar yang masih sangat kaku terhadap kehadiran teknologi digital maupun dalam digitalisasi dunia pendidikan? Para pengajar ini bukan berarti tidak bisa untuk menjadi pengajar yang memiliki kompetensi dalam mendukung proses pembelajaran e-Learning. Hanya saja, waktu yang diperlukan untuk mendukung pengajar tersebut memiliki komptensi yang cukup kuat yang akan lebih lama dibandingkan para Pengajar-Pengajar muda.
Pengajar harus mengetahui bahwa saat ini kita tidak lagi berada dalam dunia pendidikan tradisional melainkan sudah berada pada masa-masa kombinasi antara pendidikan tradisional dan modern dengan memanfaatkan teknologi. Pengajar saat ini harus siap untuk mengajar mahasiswa yang sudah sangat terbiasa dengan dunia digital (digital native). Artinya, para mahasiswa yang diajarnya tidak membutuhkan waktu lama untuk mengikuti perkembangan metode pendidikan melalui media digital (e-Learning).
Justru sebaliknya, Pengajar harus menyadari hal tersebut untuk terus meningkatkan kompetensi di bidang keilmuan serta dalam membuat inovasi-inovasi pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa secara modern. Para Pengajar juga harus memperhatikan posisi pendidikan di Indonesia ini seperti apa di mata dunia serta seperti apa mahasiswa yang sudah dididik dan siap terjun ke lapangan.
Jika pada era modern seperti ini pelajar tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi dengan baik. Ada kemungkinan bahwa lembaga pendidikan tempat pelajar tersebut belajar tidak memiliki kemampuan untuk melihat posisi pendidikan di Indonesia dan tidak ingin mencontoh pendidikan yang ada di luar negeri maupun di Indonesia yang sudah jauh lebih maju dibandingkan dengan sekolah/kampus tempatnya belajar.
Oleh karena itu, wajib bagi para pengajar untuk terus mengembangkan kemampuannya dalam belajar serta untuk menemukan inovasi dan metode pengajaran berbasis teknologi atau sistem pembelajaran e-Learning. Ketika pengajar siap dan memiliki kompetensi yang baik untuk melaksanakan e-Learning, maka mahasiswa-mahasiswa yang menjadi muridnya akan jauh lebih siap untuk menghadapi tantangan baru dalam dunia pendidikan yang harus mereka jalani setiap harinya.