Pembelajaran jarak jauh dan ruang kelas digital tentu saja baru bagi banyak pendidik, tetapi tidak berarti harus mengorbankan integritas penilaian. Daripada menggunakan penilaian yang sama, melelahkan, dan berulang, instruktur dapat membuat penilaian formatif penilaian sendiri di sekitar bank soal yang dengan mudah membuat setiap interaksi menjadi unik. Siswa dapat membangun penguasaan melalui keterlibatan berulang. Untuk penilaian yang lebih mendalam dan substantif, ada alat seperti Turnitin Feedback Studio yang tersedia untuk pengguna dalam LMS AkuBelajar.ID.Turnitin Feedback Studio adalah alat untuk pendidik yang dirancang untuk membantu siswa mengembangkan keunggulan menulis dan membangun keterampilan berpikir kritis sambil menjaga integritas. Ini memberdayakan instruktur dengan alat komentar dan penilaian yang membuat proses lebih cepat, lebih mudah, dan lebih konsisten. Jenis umpan balik formatif ini memungkinkan pendidik tidak hanya mendeteksi masalah, tetapi juga menumbuhkan pemikiran orisinal dan mengajarkan siswa bagaimana menghindari kesalahan. Turnitin Feedback Studio terintegrasi secara mulus dengan kursus yang ditempatkan di platform Brightspace D2L. Ini menggabungkan lingkungan kursus yang jelas dan interaktif dengan solusi lengkap bagi guru untuk memeriksa kesamaan makalah, memberikan umpan balik, dan memberi nilai. Integrasi ini jauh lebih dari sekadar menjaga integritas akademik. Turnitin Feedback Studio meningkatkan AkuBelajar.ID dengan sarana yang kuat dan inovatif untuk mempromosikan penilaian dengan integritas. Dengan AkuBelajar.ID dan Turnitin Feedback Studio, siswa memiliki akses konstan ke konten dengan lapisan pengayaan, interaktivitas, dan sarana akuntabilitas baru. Siswa akan merasa percaya diri dan percaya pada pemikiran kreatif mereka sendiri dengan memanfaatkan solusi e-learning tersebut. Beberapa pendidik telah melihat situasi pembelajaran yang tidak biasa ini dengan kecemasan karena mereka tidak sadar atau tidak membayangkan kesempatan untuk pembaruan, karena ini adalah sesuatu yang secara fundamental berbeda. Tetapi siswa sekarang dapat memiliki waktu dan ruang untuk lebih konstruktif dan orisinal dengan cara yang bertahun-tahun lalu mungkin tampak mustahil. Bisa jadi naluri seputar godaan yang merusak integritas akademik lebih bersifat intrinsik pada mode dan model yang ketinggalan zaman daripada karakteristik siswa.