e-Learning pada dasarnya memiliki fungsi pendidikan yang sama untuk para pelajar. Hanya saja untuk penggunaannya sendiri, e-Learning memiliki fungsi yang berbeda. Secara singkat, kita memiliki beberapa model pembelajaran e-Learning yang dikenal dengan blended learning, flipped class room, online school. Semua ini merupakan model-model pendidikan e-learning yang merupakan hasil pengembangan dari beberapa fungsi e-Learning itu sendiri. Untuk memudahkan Anda dalam memahami fungsi dari e-Learning, berikut adalah 4 fungsi e-Learning yang dikelompokkan berdasarkan penggunaannya yang dapat Anda implementasikan di sekolah/fakultas/universitas Anda.
1. e-Learning sebagai suplemen
Fungsi e-Learning sebagai suplemen adalah ketika sekolah/universitas menjalankan metode pendidikan dengan model konvensional sebagai model utama. Artinya, pelajar tetap harus datang ke sekolah untuk menjalani pembelajaran secara efektif dan sepenuhnya. Kemudian, pengajar menambahkan waktu belajar siswa melalui tambahan pembelajaran melalui sistem pembelajaran e-Learning. Dalam hal ini, lembaga menjadikan e-Learning sebagai tambahan pembelajaran yang sifatnya tidak diwajibkan di sekolah.
2. e-Learning komplemen atau pelengkap pembelajaran
Fungsi e-learning sebagai komplemen merupakan pembelajaran online yang diberikan oleh pengajar untuk melengkapi materi yang diberikan oleh pengajar secara konvensional. Dalam hal ini, pengajar memberikan materi melalui pembelajaran offline namun beberapa sumber harus dibuka oleh pelajar melalui sistem pembelajaran online. Hal ini kemudian disempurnakan menjadi blended learning. Artinya, pembelajaran dapat dilakukan melalui online dan offline.
3. e-Learning sebagai subtitusi
e-Learning sebagai subtitusi tentunya sudah sangat jelas. Fungsi e-Learning ini menjadi pengganti dari metode pembelajaran konvensional seutuhnya. Kita semua sudah pernah mengalami masa di mana awal-awal COVID-19 beberapa waktu lalu. Di mana, semua sekolah menerapkan pembelajaran melalui e-Learning sebagai pengganti sementara pembelajaran offline untuk memutuskan mata rantai virus corona.
4. Pembelajaran utama
Fungsi terakhir dari e-Learning adalah sebagai pembelajaran utama. Artinya, sekolah tidak lagi menerapkan sistem pembelajaran secara offline. Hal ini sudah sangat umum dilakukan di luar negeri bahkan sebelum COVID-19 ada di seluruh dunia. Metode pembelajaran e-Learning dianggap lebih efisien dan efektif untuk dilakukan dalam memberikan materi kepada pelajar. Dengan dukungan video dan multi media lainnya, pembelajaran pun dapat diikuti tanpa mengurangi kualitas materi bagi para pelajar. Fungsi e-Learning sebagai pembelajaran utama ini kemudian dikembangkan lagi menjadi Flipped Classroom, di mana pelajar mengikuti materi di rumah melalui e-Learning, ketika mereka datang ke kelas, pelajar menjelaskan materi kepada teman dan pengajar yang kemudian akan dikoreksi oleh pengajar. Namun, flipped classroom ini bukanlah hasil pengembangan satu-satunya. Sebagian dapat berupa materi dan praktik.