Kita tahu bahwa banyak siswa yang berlomba-lomba untuk meningkatkan nilai akademis demi mencapai kelulusan dan gelar. Namun, yang menjadi pertanyaan penting apakah benar nilai dan gelar akademis yang didapat oleh pelajar dapat menjamin mereka untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan? Pertanyaan ini sangat sering muncul di benak pelajar di luar negeri dan di Indonesia pun juga sudah mulai mempertimbangkan skill daripada nilai dan gelar yang didapat.
Dengan kata lain, saat ini banyak perusahaan yang tidak lagi mempertimbangkan seberapa tinggi nilai yang didapat oleh pelajar maupun gelar mereka. Mengapa demikian? Banyak dari pelajar yang lulus dengan prestasi membanggakan selama kuliah bahkan selalu ranking 1 tidak dapat membuktikan kapasitasnya dalam bekerja. Hal ini terjadi karena kemampuan untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh perusahaan tidak dapat dicapai. Artinya, prestasi yang didapat selama kuliah/sekolah hanya sebatas prestasi akademis yang tidak dapat memberikan kontribusi banyak untuk perusahaan. Ketika hal seperti ini terjadi, masihkan sekolah/kampus mempertahankan kualitas nilai sebagai tolok ukur kelulusan pelajar guna mendapatkan pekerjaan yang layak?
Dari hasil riset yang dilakukan oleh AkuBelajar.ID menemukan sebuah hasil study yang dirilis oleh McKinsey & Company pada tahun 2013 tentang pemuda, penyedia pendidikan dan perusahaan dari 9 negara yang mana 72% dari responden memilih mempersiapkan siswa untuk angkatan kerja dan sebagiannya lagi masih tidak yakin dengan kredensial terkait peluang yang didapat oleh pelajar ketika lulus. Dari hasil ini pun sudah cukup memberikan gambaran bahwa mempersiapkan pelajar untuk lebih siap terhadap potensi pasca lulus adalah yang sangat penting guna menekan lulusan yang tidak memiliki keterampilan.
Yang patut diperhatikan pula oleh para pengajar ketika membina pelajar adalah dengan menjawab satu tantangan penting yang harus dibawa oleh pelajar ketika sudah bekerja. Apa yang harus diperhatikan? Perkembangan mereka untuk mengikuti arus bisnis dan kesiapan diri dalam menjaga kemampuan yang dimiliki agar dapat membawa perusahaan tetap bersaing dengan kompetitor. Kemampuan dalam berkembang ini tentu sangat penting untuk dilakukan dengan cara pemupukan melalui materi dan praktik yang relevan dengan kebutuhan perusahaan selama pelajar mengikuti pendidikan. Sistem pembelajaran online dengan menggunakan Learning Management System (LMS) dan blended learning merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh penyedia pendidikan (kampus/sekolah) guna mempersiapkan lulusan-lulusan yang siap bekerja.
Ilustrasi (c) Unsplash.com