Membuat rencana sukses siswa harus menjadi proses kolaboratif yang dimulai sebelum masuk. Agar efektif, rencana harus dikembangkan yang menyentuh berbagai aspek kehidupan siswa di dalam dan di luar sekolah. Seperti bimbingan akademis, pengembangan karier, mempelajari keterampilan, finansial dan menjaga kesejahteraan siswa secara keseluruhan (fisik, emosional dan sosial).
Mengembangkan rencana sukses siswa harus dimulai dengan fase awal dimana informasi penting dikumpulkan oleh institusi yang dapat digunakan dengan baik untuk mendukung calon mahasiswa. Fase ini dapat melibatkan pengisian lembar kerja atau terlibat dalam sesi penerimaan dengan penasihat layanan siswa, dan tujuannya harus selalu untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, serta masalah keluarga dan ekonomi siswa yang mungkin memengaruhi kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah . Selain itu, informasi yang dikumpulkan selama sesi bimbingan mahasiswa dapat digunakan untuk menetapkan tujuan akademik dan karir, yang selanjutnya ditujukan untuk menyempurnakan perencanaan gelar.
Ketika perencanaan di atas sudah dilakukan, fokus selanjutnya adalah untuk memungkinkan siswa tetap berada pada rencana sukses mereka sendiri.Mulai dari perencanaan jangka panjang yang harus mencakup konseling dan sesi konsultasi yang dijadwalkan secara teratur untuk memastikan siswa berada pada waktu yang tepat untuk memenuhi tujuan kelulusan mereka. Teknologi bisa menjadi metode yang efektif untuk mencapai tujuan hal tersebut. Lingkungan belajar atau sistem manajemen siswa atau sistem informasi lainnya, dapat digunakan untuk membantu siswa mengelola rencana mereka sendiri, menjaga jadwal dan membuat sistem awal yang dirancang untuk mengatasi potensi masalah akademik dan kesehatan siswa yang bisa dialami selama proses pelaksanaan perencanaan tesebut. Lalu, bagaimana mengembangkan sistem keberhasilan siswa?
Pada akhirnya, perencanaan sukses siswa adalah tentang memberikan dukungan yang lebih baik untuk proses belajar mengajar dan memastikan siswa mendapatkan materi akademik dan kehidupan yang tepat. Itulah jenis peluang layanan penuh yang dicari siswa saat ini dari sekolah menengah. Alur dan sistem pembelajaran yang diikuti oleh pelajar haruslah memiliki fleksibilitas yang baik untuk mendukung pembelajaran yang lebih mobile. E-Learning, Blended Learning dan Flipped Classroom merupakan metode pembelajaran yang dapat dipilih oleh pengajar guna mencapai pembelajaran yang fleksibel, efisien dan efektif. Sistem LMS menjadi platform yang dapat digunakan instansi untuk mendukung semua itu menjadi lebih terarah.
Ilustrasi (c) Unplash.com