Salah satu alasan paling umum mengapa pelajar sering lupa dengan materi yang mereka terima adalah karena perhatiannya ada di tempat lain atau tidak fokus pada pelajaran yang mereka dapatkan. Ini serupa dengan apa yang terjadi ketika seorang siswa menghadiri sesi tatap muka, namun secara bersamaan menghabiskan waktu di ponsel cerdas mereka. Meskipun mereka hadir secara fisik di kelas, perhatian mereka yang terbagi mengarah pada kegagalan untuk mempertahankan sebagian besar, informasi yang diajarkan.
Alasan lain ketika pelajar tidak dapat mengingat adalah mereka menganggapnya tidak relevan dengan apa yang mereka minati. Jika Anda melatih pelajar dan mereka tidak melihat konten yang terkait secara langsung dengan pendidikan mereka, mereka kemungkinan akan kehilangan fokus dan gagal untuk menyematkan informasi dalam ingatan mereka.
Alasan lain mengapa pelajar tidak bisa mengingat informasi adalah karena otak merasa seperti dibombardir dengan terlalu banyak informasi sekaligus. Otak memiliki ambang informasi tertentu yang dapat diprosesnya. Jika Anda membanjiri otak dengan data dalam jumlah besar, otak akan bekerja secara selektif dan menguraikan apa yang harus disimpan dan apa yang harus dilepaskan.
Setelah Anda memahami mengapa memori kami tidak dapat menyandikan informasi, langkah selanjutnya adalah menemukan solusi yang memungkinkan Anda membuat e-Learning yang lebih efektif untuk menghindari lupa bagi pelajar. Berikut adalah beberapa tips yang membantu menarik dan mempertahankan perhatian pelajar yang bisa Anda terapkan selama proses e-Learning:
1. Perhatikan desain pada materi yang Anda berikan
Melalui desain dapat memungkinkan Anda membuat kursus yang paling menarik perhatian pelajar. Anda pada akhirnya memiliki kendali atas ke mana mata peserta didik pertama kali melihat dan Anda dapat memandu mereka melalui proses pembelajaran dengan desain instruksional yang cerdas.
2. Metode yang variative atau mencampur beberapa metode
Menurut ilmuwan Jerman Hedwig Von Restorff, otak kita mulai mengabaikan konten yang terasa sama. Jika ada diferensiasi atau suatu konten menonjol dalam beberapa hal, hal itu menarik perhatian dan dengan demikian meningkatkan ingatan. Katakanlah Anda memiliki layar yang berisi banyak teks dan Anda ingin memastikan konten melekat dalam memori jangka panjang pelajar. Maka Anda dapat membuat suatu perubahan sederhana seperti teks berukuran berbeda atau elemen gaya di tengah dengan warna berbeda dari konten lainnya dapat membuatnya menonjol. Anda juga dapat menonjolkan konten dengan menyertakan video lucu atau metafora visual.
3. Mendukung Deep Processing
Semakin dalam seorang pelajar memproses konten, semakin baik dia akan mengingatnya. Efek ini, yang diidentifikasi oleh Fergus I. M. Craik dan Robert S. Lockhart pada tahun 1972, menggambarkan bagaimana kedalaman proses mental berada pada kontinum yang dangkal hingga dalam. Pemrosesan yang dangkal rentan lupa dengan cepat, sedangkan pemrosesan yang dalam menghasilkan jejak memori yang lebih tahan lama dan lebih kuat.
Perhatikan contoh situasi ini: Anda melatih pelajar tentang topik keselamatan kerja. Mereka dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama hanya membaca teks yang menjelaskan langkah-langkah yang harus mereka ambil agar tetap aman dan patuh. Kelompok kedua diberikan informasi, dan kemudian diminta untuk meninjau beberapa skenario tempat kerja yang berbeda, dan menentukan bagaimana mereka akan menanggapinya. Anda akan melihat perbedaan mana yang efektif dan yang tidak
4. Personalisasi
Ketika Anda membuat proses e-Learning menjadi pengalaman yang dipersonalisasi, semakin banyak pelajar yang akan memanfaatkannya. Manusia cenderung memiliki rentang perhatian yang lebih lama ketika mereka merasa relevan atau sesuai dengan keinginannya dan ketika mereka melakukan sesuatu yang memiliki elemen motivasi intrinsik. Ini yang kemudian akan memudahkan mereka untuk fokus dalam mengikuti pelajaran.
Ilustrasi (c) Unsplash.com