Setelah menelaah tantangan utama yang mungkin muncul dengan penerapan pembelajaran hybrid, kini saatnya mengeksplorasi cara untuk melawannya. Mari kita lihat bagaimana Anda dapat menghindari jebakan dan berhasil dalam transisi ke lingkungan belajar hybrid.
Jadikan komunikasi yang jelas sebagai prioritas
Seperti yang kami sebutkan, komunikasi dapat menjadi masalah nyata dalam pendidikan dan pembelajaran. Pastikan Anda menetapkan setiap saluran untuk tujuan komunikasi tertentu. Misalnya, tentukan apa yang akan Anda diskusikan melalui email, di Skype, atau di Slack. Dengan menyederhanakan sarana komunikasi teknologi, Anda memastikan diskusi yang lancar antara pelajar di sekolah dan di rumah.
Tingkatkan koneksi pribadi
Penting untuk menemukan cara agar pelajar tetap bersatu, terlepas dari lokasi fisik mereka yang mungkin sebagian berjauhan atau hanya melalui media digital. Buat ruang istirahat virtual tempat pelajar dapat mengobrol, dan kembangkan budaya sekolah yang ramah. Pada saat yang sama, dorong kolaborasi aktif di antara pelajar dengan mempromosikan papan diskusi atau dengan membuat skema gamifikasi. Menghargai pelajar yang bersedia berkolaborasi dan mempromosikan inklusi dapat menjadi motivasi ekstra bagi pelajar lainnya.
Berinvestasi dalam literasi dan alat digital
Tidak semua pelajar melek teknologi. Jangan mengecualikan boomer, misalnya, dari gambar. Berikan pelatihan online tentang cara menggunakan alat konferensi video, papan diskusi, dan saluran komunikasi lainnya sehingga semua orang dapat bergabung dan belajar sebagai pelajar. Juga, pastikan pelajar memiliki semua alat yang mereka butuhkan untuk belajar di rumah atau di sekolah, baik itu peralatan yang tepat (laptop, keyboard, headset, dll.) atau bandwidth.