Tak perlu dikatakan lagi bahwa sebagian besar institusi pendidikan tinggi saat ini menghadapi anggaran yang ketat dalam lanskap yang sangat kompetitif. Mereka mencari cara untuk meningkatkan pendaftaran siswa yang sangat selektif, atau untuk mengatasi tingginya biaya. Ini juga untuk mencegah putus sekolah dan banyak lagi. Sistem manajemen pembelajaran (LMS) memberikan nilai lebih baik. LMS membantu meningkatkan pengalaman belajar siswa, yang pada akhirnya juga akan dapat meningkatkan keinginan untuk tetap belajar.
1. Kemajuan akademik dapat menunjukkan keterlibatan siswa
Tugas yang terlewatkan dan tingkat interaksi yang goyah dengan pengajar dapat menjadi indikator bahwa seorang siswa berisiko putus sekolah. Dengan sistem manajemen pembelajaran (LMS) yang diterapkan, pengajar dapat mengawasi dengan cermat tingkat keterlibatan setiap siswa dalam sistem. Mereka dapat memantau kemajuan tugas dan menjangkau siswa secara langsung jika ada perubahan dalam perilaku akademik siswa. Hal ini tentu akan membantu pengajar untuk selalu lebih antisipatif ketika melihat adanya informasi mengenai pelajar yang terlihat kurang terlibat dalam mengikuti pelajaran.
2. LMS sebagai pemeriksaan pembelajaran
Teknologi memungkinkan wawasan yang lebih baik tentang interaksi yang dilakukan siswa dan akan tersimpan dalam LMS. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi perilaku siswa kapan pun selama berada di kelas maupun saat mengikuti pembelajaran jarak jauh. Email otomatis dapat dikirim ke siswa dengan pengingat tenggat waktu yang akan datang. Dengan menjangkau para siswa ini pada saat-saat penting dalam pengalaman akademis mereka, institusi pendidikan dapat lebih proaktif dalam mengatasi masalah sebelum menjadi lebih buruk. Dengan memberikan pengalaman langsung, Anda menunjukkan kepada siswa bahwa Anda memperhatikan kebutuhan pribadi dan akademik mereka.
Administrator juga dapat memantau kualitas interaksi yang dilakukan oleh fakultas. Mereka dapat memastikan bahwa pencapaian instruktur (umpan balik, jumlah interaksi) memenuhi tujuan institusional. Dengan melakukan intervensi lebih awal, tidak hanya masalah dapat diselesaikan dengan cepat, tetapi ada juga peluang potensial untuk pencapaian dan berbagi praktik terbaik, di seluruh fakultas.
3. Intervensi
Intervensi dini adalah kunci untuk dapat membantu pelajar yang gagal dalam mengikuti pembelajaran dengan baik. Dengan hanya menunjukkan kepada pelajar bahwa salah satu teman kelasmembutuhkan perhatian, terlibat dan tertarik pada kesuksesan mereka, institusi pendidikan dapat menunjukkan bahwa mereka menjadikan kesuksesan mahasiswa sebagai prioritas. Terlepas dari berbagai cara di mana LMS dapat menunjukkan hasil yang positif dengan mengurangi beban kerja dan menyederhanakan proses, keberhasilan siswa benar-benar merupakan hasil yang paling berharga. Dengan teknologi LMS, semua dilakukan dengan lebih mudah dalam satu sistem yang tidak membutuhkan lebih banyak biaya untuk lembaga pendidikan.