Reaksi apa yang Anda dapatkan saat mengumumkan metode pembelajaran e-Learning akan diterapkan kepada pelajar? Apakah mereka berdiri dan bersorak, bersemangat atas kesempatan belajar dan inspirasi yang akan mereka peroleh dari pembelajaran e-Learning yang Anda tawarkan? Atau apakah mereka menghela nafas dan kurang senang dengan keputusan lembaga untuk menjalankan e-Learning?
Seringkali, kebanyakan pelajar akan merasa tidak senang bahkan orang tua pun tidak memberi dukungan. Terlalu banyak pembelajaran e-Learning gagal memotivasi pelajar karena gagal mencapai tujuan utaman dari pembelajaran. Pembelajaran harus dilakukan dengan cara yang lebih kreatif untuk menarik minat pelajar dalam mengikuti pendidikan berbasis online. Kurikulum juga harus secara jelas terhubung dengan pelajar dan kehidupan mereka sebelum mereka termotivasi untuk terlibat dengan e-Learning. Membuat e-Learning yang memotivasi pelajar dan efektif membutuhkan intensionalitas dan perhatian lebih kepada pelajar. Berikut adalah cara untuk menuju ke sana:
1. Berikan mereka pilihan
E-Learning yang efektif memberi pelajar berbagai pilihan untuk dibuat sepanjang proses belajar yang meningkatkan keterampilan, latar belakang pengetahuan, budaya, dan kemampuan siswa. Dengan memberi pelajar sebuah pilihan, apakah itu besar atau kecil, Anda memberi mereka rasa kendali. Anda mengajar mereka untuk menangani pembelajaran dan perencanaan mereka sendiri. Pembelajaran dapat memberikan pilihan melalui bagaimana pelajar mendemonstrasikan kemahiran, bagaimana mereka menerapkan keterampilan, bagaimana mereka mengatur pembelajaran mereka atau bagaimana mereka berbagi pengalaman dengan pelajar lainnya.
2. Membangun kompetensi bukan kompetisi
Pembelajaran harus penting untuk memotivasi peserta didik. Berfokus pada konsep atau keterampilan abstrak yang sudah mereka miliki hanya menyebabkan frustrasi atau kebosanan. E-Learning harus dijalankan untuk membantu membangun kompetensi dengan meningkatkan keyakinan dan tindakan yang ada dan menguji ide-ide baru dalam situasi lama. Pembelajaran e-Learning yang efektif dapat membangun kompetensi dengan melibatkan peserta didik dalam studi kasus dengan variabel yang berbeda atau melalui cerita yang menarik dan menunjukkan konten dalam konteks skenario dunia nyata.
3. Yakinkan kesuksesan dalam pembelajaran
Siswa yang mengalami kesuksesan dalam e-Learning akan merasa lebih termotivasi untuk terus belajar. Pembelajaran e-Learning yang efektif menuntun peserta didik ke momen sukses yang otentik melalui tujuan yang jelas, aktivitas langsung dan penilaian yang fleksibel.
4. Kreativitas dan pemikiran kritis
Hindari tugas membosankan yang membuat pemikiran pelajar tidak berfungsi bahkan dapat menurunkan memotivasi pelajar, yang mengarah ke pembelajaran yang tidak efektif. Untuk memotivasi pelajar, berikan kesempatan kepada mereka untuk terlibat dalam tingkat pemikiran yang lebih dalam. Untuk melakukan tersebut, pengajar dapat meminta pelajar untuk menentukan tugas, mengintegrasikan dan mensintesis ide atau mempertanyakan dan melibatkan siswa lain.
5. Variasi pembelajaran
Mengulangi tugas online yang sama untuk pembelajaran juga akan membosankan bagi pelajar. Sebaliknya, variasi konten dan metode pembelajaran dapat berubah menjadi motivator yang berguna dengan mengubah pola berpikir dan perilaku yang membatasi inovasi pelajar. Berbagai tugas dan cara berpikir sebenarnya membangun jalur pemikiran baru yang membantu otak pelajar dalam memecahkan masalah, tetap terlibat dan tetap termotivasi untuk belajar lebih banyak hal untuk hidupnya.
Ilustrasi (c) Unsplash.com