Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan kurikulum pendidikan di Indonesia yang mengacu pada metode pendidikan berbasis kompetensi atau yang dikenal dengan CBE (Competency-Based Education). Bagi sebagian orang, gerakan pedagogis ini mengasyikkan dan menjanjikan peningkatan prestasi siswa. Bagi sebagian lainnya, gagasan untuk mengintegrasikan filosofi pendidikan lain ke dalam materi dan program lainnya membuat mereka merasa kesulitan dan bekerja keras untuk memberikan materi kepada pelajar.
Padahal, CBE bisa jadi bukanlah ide yang asing seperti yang Anda pikirkan. Ini sebenarnya sudah ada selama bertahun-tahun dengan berbagai nama termasuk Outcome-Based Education, dan Proficiency-Based Education.
Perbedaan terbesar pada CBE adalah dengan tidak lagi memperhatikan waktu yang dibutuhkan siswa untuk mencapai tingkat kompetensi tertentu. Pengulangan sebelumnya berfokus pada seperti apa siswa yang kompeten setelah mereka menyelesaikan program, tetapi dengan CBE memberikan pemahaman yang lebih kepada pengajar bahwa berdasarkan fakta bahwa orang yang berbeda cara belajarnya juga memiliki kecepatan yang berbeda dalam memahami seuatu materi. Maka dari itu diperlukan perencanaan yang akan membantu mencapainya. Ada beberapa hal yang perlu Anda miliki secara berurutan sebelum membuat program CBE. Berikut panduan utama yang sebanding dengan waktu yang diperlukan untuk membuat CBE ini berhasil:
1. Pemetaan Kompetensi
Pemetaan kompetensi atau yang juga dikenal dengan Pemetaan Tindakan merupakan rencana pendidikan yang melibatkan pelajar untuk belajar seperi apa yang dibutuhkan siswa untuk menjadi kompeten, kemudian menentukan bagaimana mereka dapat mendemonstrasikan kompetensi ini, dan informasi serta dukungan apa yang akan dibutuhkan agar kompetensi ini dapat ditingkatkan.
2. Kebijakan Penilaian
Ini adalah prinsip panduan yang akan menentukan parameter seputar evaluasi dan fleksibilitasnya. Kebijakan ini akan membantu menjelaskan seberapa ketat penilaian Anda, apa yang dihitung dan tidak dianggap sebagai 'menunjukkan kompetensi', dan bagaimana Anda akan menjaga akuntabilitas dan keandalan dalam berbagai penilaian Anda.
3. Perencanaan Penilaian
Berdasarkan kebijakan penilaian, bagaimana Anda akan menilai kompetensi yang diuraikan pada sisi kompetensi? Perencanaan penilaian membantu Anda menyatukan kompetensi dan kebijakan penilaian sehingga akan memberikan metrik penilaian dan kompetensi yang lebih seimbang
4. Perencanaan Konten/Materi
Apa konten/materi yang dibutuhkan siswa untuk berhasil? Konten apa yang harus diberikan di awal pendidikan? Konten apa yang perlu diremediasi? Jenis penilaian formatif apa yang akan Anda berikan? Setelah Anda memiliki pertanyaan-pertanyaan ini, Anda harus memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa yang perlu Anda lakukan dan buat, saat Anda mulai merancang dan mengembangkan program CBE.
Ilustrasi (c) Unsplash.com